Pentingnya belajar Ilmu Tajwid
Puasa sunnah sudah menjadi rutinitas anak anak di pondok kami, meskipun sunnah mereka tetap rutin semangat menjalankan nya.
Ketika puasa tentu kondisi lapar haus dan lemas tapi anak anak tetap semangat untuk mengikuti pelajaran yang padat di pondok , termasuk melaksanakan Ujian pelajaran tajwid
Tajwid secara bahasa adalah mashdar dari jawwada-yujawwidu, yang artinya membaguskan. Sedangkan secara istilah, Imam Ibnul Jazari menjelaskan:
الإتيان بالقراءة مجودة بالألفاظ بريئة من الرداءة في النطق ومعناه انتهاء الغاية في التصحيح وبلوغ النهاية في التحسين
“tajwid adalah membaca dengan membaguskan pelafalannya, yang terhindar dari keburukan pelafalan dan keburukan maknanya, serta membaca dengan maksimal tingkat kebenarannya dan kebagusannya” (An Nasyr fil Qira’at Al ‘Asyr, 1/210).
Agar terhindar dari kesalahan membaca Al Quran maka belajar Tajwid adalah sangat penting sekali, Allah Ta'ala berfirman :
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
“dan bacalah Al Qur’an dengan tartil” (QS. Al Muzammil: 4).
Semoga Allah berikan anak anak kemudahan dan keistiqomahan untuk menghafal, mentadaburi dan mengamalkan Al quran , dan belajar ilmu syar'i lainnya,
Dan Allah berikan pahala jariyah untuk para muhsinin dan kita semua yang telah ikut serta berpertisipasi agar proses belajar mangajar tetap berjalan
Maa
syaa Alloh beruntungnya bagi mereka-mereka yang menginfakan hartanya
untuk pendidikan penghafal Al-Qur'an dan operasional Darul Tahfidz Al
Kautsar yatim dhuafa
tentunya Setiap ibadah yang mereka lakukan pasti Allah berikan jatah pahala juga untuk mereka,
Tentunya Kami mengajak kaum muslimin semua untuk ikut berpartisipasi, agar tidak kehilangan kesempatan memperoleh banyak pahala
Infak bisa tranfer ke Rekening
Mandiri 1340010363041
BSI 08877713197
A.n Yayasan Arisan Nasi Indonesia
Kode 01 contoh 100.001
Info
0812 8985 1319
www.arisannasi.org
Kami ucapkan Syukron jazakumullahu khoiran.
Barakallahu fiikum...
Dari Anas bin Malik, ia berkata,
“Pada
masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada dua orang bersaudara, yang
satu suka datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk
menuntut ilmu agama) dan yang lainnya giat bekerja (supaya saudaranya
bisa mendapatkan rezeki, -pen). Kemudian orang yang giat bekerja mengadu
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keadaan saudaranya
itu. Lantas beliau bersabda, “Barangkali engkau mendapatkan rezeki
karena sebab saudaramu (yang rajin belajar itu).” (HR. Tirmidzi no.
2345. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
Kata Imam Nawawi sanadnya shahih sesuai syarat Muslim).