Kisah kakek penjual balon di pondok kami
Kisah Kakek penjual balon di pondok kami
Seperti biasa Ketika kami sedang Halaqoh Dhuha di halaman pondok
Qadarullah ada kakek kakek lewat ke didepan pondok kami dengan membawa plastik besar yang seperti nya barang dagangan, dan beliau pun menawarkan dagangan nya ke anak anak, tetapi anak anak menolak karena uang di pegang ustajah Waqif , setelah ustajah tahu kakek itupun di panggil. Ternyata si kakek berjualan balon. Seikat 5000.
Rencana mau beli satu, tapi ketika kakek itu mengikat balon nya selalu mengucap Ya Allah Alhamdulilah, terima Kasih bu, terima kasih de, seperti nya dagangan kakek belum ada yang beli.
Akhirnya anak2 ikut beli, dan mereka pun mengajak santriwati lainnya untuk beli. " Yuu beli yuu buat nyenengin kakek nya" , " 5000 ga mahal koq buat berbagi, kita larisin jualan nya kakek "
NOTE :
Masya Allah
- Berbagi itu tidak harus menunggu kaya,
- Berbagi itu tidak harus dalam jumlah besar,
- Berbagi itu tidak harus orang dewasa
- Ketulusan hati dan niat menyenangkan orang lain yang Allah lihat".
Kami ga butuh balon tapi yang kami butuhkan adalah pahala dan kebahagiaan orang lain, karena kami ingat hadits ini :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia"
Darul Tahfizh Al Kautsar ( yatim dhuafa)
Cirebon, Sabtu 4 feb 2023
https://www.arisannasi.org/2023/02/kisah-kami-di-pagi-ini.html