Keutamaan Menaungi Anak Yatim


Saudaraku !  Alangkah banyaknya duka dan derita yang mengisi kehidupan ini. Ia memang tidak tebang pilih kepada siapapun. Dan tidak ada seorang pun didunia ini yang benar-benar bisa meneguk air kenikmatan tanpa merasakan susahnya kehidupan .

 Maha benar Allah dalam firmannya :

 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (al baqarah :155)

Dan kepahitan yang amat besar dirasakan oleh mereka yang kehilangan sosok orangtua sejak kecil

Mereka adalah anak-anak yatim! Mereka adalah anak-anak, yang kehilangan sosok yang mencarikan nafkah bagi mereka sebelum mengerti apa itu nafkah, apa itu pekerjaan. Bahkan mereka adalah anak-anak yang kehilangan sosok yang membimbing mereka, sebelum mengenal apa-apa. Merekalah anak yatim ! Anak yang dikejutkan oleh kematian ayahnya, sebelum merasakan manisnya kasih sayang ayah, sebelum mereka merasakan perlindungan tangan yang perkasa itu !

Saudaraku ! Anda sudah tahu, siapakah anak yatim itu ?! Tahukah Anda, apa kewajiban kita terhadapnya ?

Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya :

 ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ

Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam keadaan jahiliyah, laksanakan pula ia dalam masa keislamanmu. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.[HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836]

Saudaraku ! Kasih sayang dan berbuat baik kepada anak yatim, adalah sebagian dari akhlak dan moralitas orang-orang yang mulia. Itu tidak bisa dilakukan kecuali oleh seorang yang menghimpun banyak budi pekerti mulia, yang mencintai kebajikan.

Lihatlah bagaimana sahabat Abdullah bin Umar rodhiyallohu anhu  tidak pernah memakan makanan kecuali dimeja makannya ada seorang anak yatim yang makan bersamanya.

Seperti itulah akhlak para salafusshalih .. bahkan dalam sebuah atsar ditegaskan Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda 

:كُنْ لِلْيََتِيْمِ كَاْلأَبِ الرَّحِيْمِ

 Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.[HR. Bukhori]

Saudaraku !       Begitu besarnya perhatian islam terhadap perkara anak yatim dan betapa agungnya amalan ini (menyantuni anak yatim ), karnanya dalam hadits lain Nabi shalallahu alaihi wasallam menegaskan menyantuni anak yatim Beliau bersabda : 

  أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِيْ الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى وَ فَرَجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. [HR. Bukhori].

Saudaraku ! Masuk surga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih oleh orang-orang yang beriman. Bagaimana pula dengan menemani Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam didalamnya? itu adalah impian semua orang-orang bertakwa untuk bisa bersanding dengan Nabi shalallahu alaihi wasallam disurga Allah kelak... dan kabar baiknya Itulah derajat yang akan diraih oleh orang-orang yang menyantuni anak yatim.

 Apa yang masih anda tunggu ? jikalau anda termasuk diantara orang yang mampu untuk menyantuni anak yatim dengan memiliki harta yang melimpah lebih dari cukup artinya Allah telah memberikan ssebuah kesempatan besar bagi anda untuk mendapatkan keutamaan itu “ bersanding dengan Nabi disurgaNya kelak”. Fastabisqul khairat !

WAKAF PEMBANGUNAN RUMAH TAHFIDZ UNTUK PENUNTUT ILMU

Yayasan Arisan Nasi Indonesia
Bank Mandiri 1340010363041
BSI 8877713197

Kode 03 contoh 500.003

Info
081289851319
Www.arisannasi.org

Syukron Jazakumullahu Khairan barakallahu fikum

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url