Sungguh Menyedihkan Bagi Keluarga Yatim Menghadapi Efek Virus Corona Ini
Lockdown artinya adalah mengunci akses masuk dan keluar masyarakatnya di dalam suatu daerah, yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19 yang saaat ini sedang mewabah
sekolah di liburkan, kantor diliburkan , tidak boleh ada warga yang keluar kecuali keadaan mendesak .
Sejumlah negara sudah mengambil langkah lockdown untuk Seiring bertambahnya pasien positif Corona dan yang meninggal dunia, pemerintah Indonesia mendapat desakan dari sebagian masyarakat untuk mengikuti langkah negara lain: lockdown.
Lockdown tentu tidak berpengaruh untuk mereka yang memiliki banyak uang dan tabungan, tapi sangat berpengaruh sekali dengan orang yang penghasilannya harian, terutama orang orang miskin yang penghasilan yang tidak tetap dan tidak menentu .
Dan ini sangat terasa oleh kami Darul Tahfidz Al Kausar yang setiap hari ada 35 anak yatim dan dhuafa yang mengaji dan makan di Darul Thafidz Al Kausar, dan 170 anak lainnya yang mendapat kiriman nasi atau jajanan di Darul tahfidz Al kausar di tempat yang berbeda.
Dari 35 anak ada beberapa anak yang sangat ketergantungan makan dan membawa makanan ke rumahnya, salah satunya adalah keluarga A ( nama disamarkan ) si A kelas 4 SD dan adiknya B kelas 1 SD , C berumur 4 tahun dan D berumur 2 tahun, mereka mengaji di Darul Tahfidz al kausar.
4 anak ini di rumah hanya tinggal dengan ayah yang bekerja sebagai supir dan kakeknya yang sudah kurang pendengarannya, ibunya pergi meninggalkan mereka dan sudah setahun tidak pulang, ketika ayahnya bekerja yang memasak makanan adalah A dan B bergantian dengan makanan seadanya
Alhamdulilah setelah mengaji di Darul Thafidz Al kausar untuk makan siang dan sore sudah tidak disiapkan, untuk sore mereka bawa pulang lauk dan nasinya. dan bukan keluarga si A saja yang seperti itu , ada beberapa anak lainnya juga seperti itu, selain karena mereka yatim, yatim piatu dan juga ada yang dhuafa
Dengan adanya wabah Covid 19 , terpaksa rencana mondok anak anak pun kami hentikan , dan mereka kembali ke keluarganya, minimal untuk meringankan beban dan suport keluarganya alhamdulilah kami telah kirimkan sembako untuk 200 anak anak yatim Dhuafa beserta guru ngajinya. Jumat 20 , 25. 26. 27 Maret 2020
Terima kasih banyak untuk donasinya, mari kita bantu anak anak yatim dan dhuafa untuk tegar dan sabar menghadapi keadaan ini dengan memberikan support berupa makanan pokok untuk sehari hari.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.” [an-Nisâ’/4:114]
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ »
“ Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032).
DONASI SEMBAKO DAN SANTUNAN UNTUK YATIM DHUAFA DARUL TAHFIDZ AL KAUSAR
YAYASAN ARISAN NASI INDONESIA
BANK MANDIRI 1340010363041
Syukron Jazakumullahu Khairan barakallahu fikum
Wa. 081289851319
Www.arisannasi.org