KISAH MASUK ISLAMNYA SANG PENGGEMBALA KAMBING


( Serial kisah Sahabat bag-7 )

Sang pengembala kambing yang dimaksud adalah  Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Ia  pengembala kambing milik salah seorang pembesar Quraisy, yaitu 'Uqbah bin Abi Mu'aith.

Ibnu Mas'ud adalah orang yang tulus,  terpercaya, dan berhati bersih sekalipun dia belum mendengar tentang Islam dan belum mendengar tentang  seruan Islam kepada sifat amanah, kejujuran, dan ketulusan.

Pada suatu hari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu ditakdirkan oleh Allah untuk bertemu dengan matahari hidayah dan cahaya ilahi.

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu menceritakan riwayatnya :

كنتُ أَرْعى غنمًا لعُقْبَةَ بنِ أبي مُعَيْطٍ فمرَّ بي رسولُ اللهِ ﷺ وأبو بكرٍ فقال: يا غلامُ هل من لبنٍ قال: قلتُ: نعم ولكني مؤتمنٌ قال: فهل من شاةٍ لم يَنْزَ عليها الفحلُ فأتيتهُ بشاةٍ فمسحَ ضَرْعَها فنزلَ لبنٌ فحلبهُ في إناءٍ فشربَ وسَقا أبا بكرٍ ثم قال للضَّرْعِ: اقلُصْ فقَلَصَ قال: ثم أتيتهُ بعدَ هذا فقلتُ: يا رسولَ اللهِ علِّمْنِي من هذا القولِ قال: فمسحَ رأسي وقال: يرحمُك اللهُ فإنكَ غليمٌ مُعَلَّمٌ

" Dahulu aku mengembala kambing milik 'Uqbah bin Abi Mu'aith. Lalu Rasuiullah shalallahu aoaihi wasallam dan Abu Bakar melewatiku. Beliau bersabda, Wahai anak muda! Apakah ada susu yang bisa kami minum?' Aku menjawab, 'Ya, tetapi aku hanya orang yang diberi amanah (sekedar penggembala bukan pemilik).' Beliau bertanya, 'Adakah seekor kambing betina yang belum dibuahi oleh pejantan?' (maksudnya  betina yang belum menghasilkan susu). Maka aku membawa seekor domba betina, beliau mengusap ambing susunya sehingga mengeluarkan susu. Beliau memerahnya di bejana lalu meminumnya dan memberi minum Abu Bakar. Kemudian beliau bersabda kepada ambing susu kambing itu, 'Mengempislah."' -yakni, mengecillah dan berhentilah mengeluarkan air susu-, maka ambing susu itupun mengempis. Ibnu Mas'ud berkata, "Kemudian setelah itu aku mendatangi beliau, maka aku berkata, Wahai Rasulullah, ajarkan aku ucapan tersebut.' Maka beliau mengusap kepalaku dan bersabda, 'semoga Allah merahmatimu! Sesungguhnya engkau adalah anak yang terpelajar" (HR Ahmad 1/397, dan di shahihkan oleh Ahmad Syakir)

'Abdullah bin Mas'ud rercengang ketika melihat hamba Allah yang shalih dan Rasul-Nya yang terpercaya shalallhu 'alaihi wasallam  berdo'a kepada Rabbnya dan mengusap ambing susu kambing yang belum menghasilkan air susu, tiba-tiba ambing susu itu memancarkan air susu yang murni lagi nikmat untuk diminum sebagai sebuah kebaikan dari Allah.

Pada hari itu dia tidak mengetahui bahwa dia hanya menyaksikan mukjizat yang paling rendah dan paling ringan dan bahwa sebentar lagi dia akan menyaksikan mukjizat-mukjizat yang mencengangkan dunia dan memenuhinya dengan petunjuk dan cahaya dari  Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang mulia ini.

Bahkan saat itu dia tidak menyadari bahwa dia yang hanya seorang anak miskin lemah yang bekerja menggembala kambing 'Uqbah bin Abi Mu'aith, kelak akan menjadi salah satu dari mukjizat-mukjizat hebat. Yaitu, ketika Islam membentuknya sebagai seorang mukmin yang berhasil mematahkan keangkuhan Quraisy dengan imannya dan menundukkan kesombongan para pemukanya. ( Rijal haular Rasul, hal. 229 )

Tidak perlu waktu lama bagi 'Abdullah bin Mas'ud unruk masuk Islam dan menjadikan dirinya sebagai pelayan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,  Sebuah kedudukan agung yang menggapai tingginya bintang kejora  sebelumnya Ibnu Mas'ud hanya sebagai seorang pengembala domba dan saat ini dia berubah menjadi pelayan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, sahyidul Anam (pemimpin manusia)

Abu Ghozie As Sundawie

Ahad 29 Desember, malam yang cerah di hotel Nada Dhiyafah, Makkah al Mukarromah
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url