Penyebab Doa Belum Di Kabulkan
Allah Ta'ala Maha mengabulkan Doa setiap hambanya, kecil kemungkinan doa kita tidak dikabulkan, salah adab Berdoa adalah dengan mengangkat kedua tangan Karena Allah Ta’ala berada di atas, istiwa’ di atas ‘arsy-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda :
إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي من عبده إِذَا رَفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Pemalu dan Maha Pemurah. Allah Ta’ala malu kepada hamba-Nya yang mengangkat dua tangannya kepada-Nya, namun kembali dalam keadaan kosong (yaitu, tidak dikabulkan).” (HR. Tirmidzi no. 3556, Abu Dawud no. 1488, Ibnu Majah no. 3865)
Ada beberapa kemungkinan Doa kita yang belum dikabulkan , berikut beberapa penyebab DOA kita belum di kabulkan
1. Tidak Ikhlas
Berdoa lah dengan hati iklas hanya kepada Allah Ta'ala berharap doa di kabulkan
Sebagaimana firman Allah Ta'ala :
“Artinya : Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya”. [Ghafir : 14]
Ibnu Katsir mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah dan berdoa hendaknya dengan ikhlas serta menyelisihi orang-orang musyrik dalam cara dan madzhab mereka.[Tafsir Ibnu Katsir 4/73]
Dari Abdurrahman bin Yazid bahwa dia berkata bahwasanya Ar-Rabii’ datang kepada ‘Alqamah pada hari Jum’at dan jika saya tidak ada dia memberikan kabar kepada saya, lalu ‘Alqamah bertemu dengan saya dan berkata : Bagaimana pendapatmu tentang apa yang dibawa oleh Rabii’.? Dia menjawab : “Berapa banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan ? Karena Allah tidak menerima doa kecuali yang ikhlas”. Saya berkata : Bukankah itu telah dikatakannya ? Dia berkata : Abdullah mengatakan bahwa Allah tidak mendengar doa seseorang yang berdoa karena sum’ah, riya’ dan main-main tetapi Allah menerima orang yang berdoa dengan ikhlas dari lubuk hatinya”. [Imam Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad 2/65 No. 606. Dishahihkan sanadnya oleh Al-Albani dalam Shahih Adabul Mufrad No. 473. Nakhilah maksudnya adalah iikhlas, Masma’ adalah orang yang beramal untuk dipuji atau tenar].
2. Masih adanya kesyirikan yang masih kita lakukan,
Allah Ta'ala bersabda :
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ
“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain.” (QS. Al-Qashash [28]: 88)
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
“Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (QS. Al-Mu’minuun [23]: 117)
Allah Ta'ala berfirman :
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah. Sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Yunus [10]: 106)
3. Hati yang lalai
Yang dimaksud dengan Hati yang lalai adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “dari hati yang lalai” adalah hati yang berpaling dari Allah atau berpaling dari yang dimintanya. [Mir’atul Mafatih 7/360-361].
Seperti orang-orang yang berdoa kepada Allah Ta’ala, namun dia merasa tidak membutuhkan Allah Ta’ala dan tidak merasa dalam kondisi mendesak, (misalnya) dia berdoa hanyalah karena kebiasaan (adat) semata atau untuk coba-coba (siapa tahu dikabulkan), maka doa semacam ini tidaklah layak untuk dikabulkan.
3. Makanan dan pakaian yang HARAM
Allah Ta'ala Berfirman :
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ، فَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا، إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ} [المؤمنون: 51] وَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} [البقرة: 172] ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟
“Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidaklah menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana perintah kepada para Rasul, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 172)
Allah Ta’ala juga berfirman :
" Allah berfirman, Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 51)
يٰۤـاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَا عْمَلُوْا صَا لِحًـا ۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ
4. Tergesa gesa dalam berdoa
Hendaknya seseorang tidak merasa bahwa doanya tidak segera ( lama atau lambat ) terkabul. Karena hal semacam ini adalah sebab tidak dikabulkannya doa. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ
“Doa salah seorang di antara kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa.”
Para sahabat bertanya, “Apa maksud tergesa-gesa itu, wahai Rasulullah?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعَوْتُ و دَعَوْتُ و دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي
“Yaitu ketika seseorang berkata, “Aku berdoa, aku berdoa, aku berdoa, namun belum juga dikabulkan.” (HR. Bukhari no. 6340 dan Muslim no. 2735)
Maka tidak sepatutnya seseorang merasa bahwa doanya lama atau tidak segera Allah Ta’ala kabulkan, lalu mundur tidak berdoa dan meninggalkan doa.
Semoga bermanfaat
Dari berbagai sumber : muslim.or.id, almanhaj.or.id dll
Donasi operasional Darul Tahfidz Al Kausar Yatim dan Dhuafa tranfer
Yayasan Arisan Nasi Indonesia
Bank mandiri 1340010363041
Syukron Jazakumullahu Khairan barakallahu fikum
Contact Us :
Wa: 081289851319
FB : Arisan nasi
Instagram : arisannasiindonesia
LINE : Arisan Nasi Indonesia
Twitter : Arisan_nasi
YOUTUBE : Yayasan Arisan Nasi Indonesia
Email : Arisannasi@gmail.com
Website : www.arisannasi.org