Siapakah Orang Tua Yang Menderita Itu ... !!!


Semua orang tua akan bahagia jika mendapatkan keturunan , dan Anak adalah titipan Allah Ta’ala yang harus kita jaga amanahnya , tentu orangtua menjaga dan merawatnya dengan sepenuh hati hingga dewasa.

Orang tua yang telah sukses membesarkan anak-anaknya ialah yang berhasil mendidik mereka menjadi shalih dan shalihah, yang selalu taat kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, serta yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya...

Apalah artinya orang tua yang memiliki anak banyak,  kaya, menduduki jabatan yang tinggi, memiliki penghasilan yang besar dll, tapi mereka durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, serta tidak berbakti kepada kedua orang tuanya...

Rasulullah ﷺ telah bersabda : 
 " Tahukah kalian siapa orang yang mandul itu ? Kami berkata : "Orang yang mandul itu adalah orang yang tidak memiliki anak". Rasulullah ﷺ bersabda : "Bukan itu orang yang disebut mandul, tetapi orang yang punya banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak ada yang memberi manfaat kepadanya sesudah dia meninggal dunia" (HR. Muslim no. 2608, hadits dari Abdullah bin Mas'ud)
Apabila orang tua melalaikan, meremehkan, serta tidak mau memperdulikan pendidikan anaknya, maka anak itu akan menjadi luka di tenggorokannya dalam kehidupan dunia, dan menjadi sebab ditimpakannya adzab kepada orang tuanya kelak di akhirat...

Allah 'Azza wa Jalla berfirman : 

وَا لْوَا لِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَا دَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَا مِلَيْنِ لِمَنْ اَرَا دَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَا عَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِا لْمَعْرُوْفِ ۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآ رَّ وَا لِدَةٌ بِۢوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَا رِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِ نْ اَرَا دَا فِصَا لًا عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَا حَ عَلَيْهِمَا ۗ وَاِ نْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْۤا اَوْلَا دَكُمْ فَلَا جُنَا حَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّاۤ اٰتَيْتُمْ بِا لْمَعْرُوْفِ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
 

" Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)

 Allah Ta'ala berfirman:

فَا عْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ ۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْۤا اَنْـفُسَهُمْ وَ اَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَ لَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَا نُ الْمُبِيْنُ
 
 " Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat. Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 15)

Donasi Operasional Darul Tahfidz Al Kausar Yatim Dhuafa

YAYASAN ARISAN NASI INDONESIA
Bank Mandiri 1340010363041

Syukron Jazakumullahu Khairan barakallahu fikum

Contact Us :
WhatsApp   : 081289851319
Facebook     : Arisan nasi
Instagram     : Darul Tahfidz Al Kausar
website         :  www.arisannasi.org
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url