Press Release: Yayasan Arisan Nasi Indonesia; Tiap Jumat Makan Gratis untuk Dhuafa
GRATIS: Ardi, warga Kopiluhur,
Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, makan gratis di warung nasi
milik Yayasan Arisan Nasi Indonesia, Jumat (13/1). FOTO: MIKE DWI
SETIAWATI/RADAR CIREBON
Pria bertopi itu berjalan sambil menggendong karung besar yang berisi
barang-barang bekas. Ia berhenti saat seorang ibu memanggilnya. “Makan
sini Pak, gratis, gak bayar kok,” ujar ibu tersebut. Sempat ragu, namun
pria itu akhirnya mampir dan makan dengan lahap.
Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon
NAMANYA Ardi, warga Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan
Harjamukti. Ardi bekerja menjadi pemulung, siang itu dia makan di sebuah
warung nasi Jl Ciremai Giri, Perumnas, Kota Cirebon. “Saya lihat ada
tulisan makan gratis untuk dhuafa, penasaran tapi sempat mikir beneran
gak ya. Alhamdulillah ternyata bener, saya makan, kenyang dan gak
bayar,” ujarnya.
Rupanya, setiap Jumat makanan disajikan secara cuma-cuma alias gratis
untuk anak-anak panti asuhan maupun warga tak mampu seperti penarik,
becak, pemulung, tukang sampah, kuli bangunan, tukang ojek, dan lainnya.
Warung tersebut inisiasi dari Yayasan Arisan Nasi Indonesia (YANI). Kaum
dhuafa bebas menikmati ragam jenis makanan yang tersedia seperti lauk
pauk plus minum lengkap dengan buah-buahan. Pendiri sekaligus pembina
YANI, Sri Supriatin mengatakan, warung nasi ini merupakan kelanjutan
dari program rutin kegiatan YANI setiap minggu.
“Sebelumnya kami punya program pembagian nasi kotak kepada warga tak
mampu setiap Jumat. Biasanya member kami berkeliling membagikan, tapi
karena sekarang YANI sudah punya kantor, kami pun buka warung nasi
gratis bagi warga tak mampu di kantor ini,” tuturnya.
Warung nasi gratis untuk dhuafa rencananya dibuka dua minggu sekali
setiap hari Jumat. Seluruh makanan yang disediakan berasal dari para
member YANI maupun donatur lain. Diakui Sri, awalnya banyak orang yang
tidak percaya bahwa makan di warung ini benar-benar gratis. “Ada yang
ragu. Saya sampai manggil-manggil tukang becak, pemulung atau siapapun
yang lewat depan warung untuk mampir,” katanya.
Selain menyajikan makan untuk kaum dhuafa yang lewat di depan warung,
Sri juga menyediakan kupon makan gratis untuk warga sekitar yang kurang
mampu. “Pokoknya makan sepuasnya, dimakan langsung disini atau dibungkus
untuk keluarga juga boleh,” tuturnya.
Warung nasi dhuafa sendiri mulai dibuka sejak akhir tahun 2016. Pada
hari perdana, setidaknya lebih dari 400 porsi makanan habis dinikmati
warga tak mampu yang datang.
Sebelum berbentuk yayasan, YANI sendiri lahir sebagai sebuah komunitas
bernama Arisan Nasi Community di Cirebon yang mengkhususkan diri pada
kegiatan amal. Keberadaannya terinspirasi kisah hidup seorang kakek yang
setiap Jumat berkeliling mengendarai sepeda untuk membagikan nasi
kepada yang membutuhkan. “Niatnya menolong dan berbagi dengan sesama,”
ungkapnya.
Komunikasi antar member dilakukan melalui media sosial. Setiap bulan,
pengurus YANI mempublikasikan setiap donasi yang masuk, donasi yang
dikeluarkan, hingga target donasi yang akan dibantu.
“Siapapun boleh tergabung dengan YANI. Meski namanya arisan, yang kami
lakukan insya Allah murni amal karena misi kami tak lain sebagaimana
tuntunan agama, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat,”
jelasnya.
Donasi yang diberikan pun diperuntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan, khususnya dhuafa, baik berupa makanan, biaya pendidikan,
pengobatan, dan lain-lain. (*)
Sumber:
http://www.radarcirebon.com/yayasan-arisan-nasi-indonesia-tiap-jumat-makan-gratis-untuk-dhuafa.html